S e l a m a t D a t a n g K e e p S h a r e A n d A c t i v e .

Senin, 25 November 2013

Etika Penggunaan Mesin Pencari di Internet Dalam Membuat Tugas Penulisan

Search Engine atau mesin pencari adalah suatu fasilitas yang pasti pernah digunakan oleh pengguna internet. Dengan mesin pencari ini semua data dan informasi dapat dicari dalam sekejap. Sekarang banyak sekali mesin pencari yang ada di internet, dari yang sering kita dengar seperti Google, Yahoo, sampai yang jarang kita dengar seperti Altavista, Webcrawler dan masih banyak lagi mesin pencari lainnya.

Mesin pencari yang baik adalah mesin yang dapat dengan cepat menemukan keyword atau kata kunci yang dituliskan oleh pengguna mesin pencari tersebut. Mesin pencari yang akurat biasanya akan menjadi mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh user.

Dengan adanya mesin pencari, semua hal bisa dicari dengan cepat dan tepat. Karna itu mesin pencari sering digunakan oleh pelajar untuk mencari referensi tugas penulisan. Cukup dengan membuka smartphone atau laptop yang dipunya oleh pelajar tersebut, informasi dan data untuk tugas penulisan langsung bisa didapatkan. Tetapi sayang banyak pelajar yang melupakan etika dari menyunting informasi yang didapat dari mesin pencari. Masih banyak ditemukan bahwa pelajar tersebut melakukan pembajakan atau memplagiat bahwa tulisan tersebut hasil dari pemikirannya sendiri.

Indonesia sudah mempunyai UU ITE dimana undang-undang tersebut yang mengatur semua aktivitas tentang teknologi informasi, Indonesia juga mempunyai HAKI dimana HAKI tersebut yang membuat suatu karya penulisan menjadi Hak Kekayaan Intelektual bagi si pembuat tulisan tersebut. Dengan adanya UU ITE dan HAKI seorang yang menggunakan karya orang tanpa mencantumkan sumber bisa dituntut dan diberikan sangsi.

Oleh karna itu sebagai pelajar marilah kita membangun etika ketika sedang melakukan pencarian tugas menggunakan internet, sederhana sebenarnya membangun etika tersebut, dimulai dari mencantumkan sumber data dan informasi penulisan, atau tidak mengembangkan informasi dan data yang di dapat dengan menggunakan pemikiran sendiri, dan tidak menyalin secara utuh tulisan yang ditemukan dari mesin pencari. Dengan begitu kita sebagai pelajar bisa mendapatkan ilmu yang lebih karna dengan menyunting ulang penulisan tersebut.

Jumat, 08 November 2013

Netetique Dalam Berkomunikasi di Era Sosial Media

Perkembangan Teknologi yang sangat pesat memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Salah satunya adalah kemudahan berkomunikasi satu sama lain. Sebelum lahir era internet, manusia terlebih dahulu mengenal telepon, yang dilanjutkan dengan era sms (short text message) kemudian era internet. Dengan internet komunikasi antar manusia semakin mudah. Baik telepon, sms atau video conference sekalipun dapat dilakukan dalam hitungan detik. Terlebih dengan hadirnya sosial media seperti facebook, twitter dan lain sebagainya. Kita bisa berhubungan baik dengan keluarga, teman maupun atasan sekalipun. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan tidak jarang orang betah berlama-lama menggunakan sosial medianya.

Selain dampak positif, beberapa dampak negatif juga mulai timbul dari adanya interaksi antar manusia ini. Beberapa kasus dapat kita lihat dari berita; antara lain perselingkuhan, pembunuhan akibat cemburu, juga rusaknya hubungan antar teman akibat bertengkar di sosial media dan juga timbulnya kecemburuan akibat adu pamer foto. Maka dari itu dibutuhkan suatu kesadaran dan tata krama dalam menggunakan facebook. Beberapa etika yang harus diperhatikan dalam menggunakan sosial media antara lain :

1. Tidak memposting hal berbau SARA dan pornografi
Indonesia adalah negara multikultural, menampilkan hal-hal yang menyinggung SARA sangat tidak dianjurkan karena dapat menyulut respon yang kurang baik bagi orang lain. Konten pornografi juga sangat tidak dianjurkan, selain melanggar tata krama, juga melanggar peraturan yang biasanya dibuat oleh pihak pengelola sosial media

2. Tidak mengumbar kehidupan pribadi
Pengguna sosial media harus bijak dalam mengumbar kehidupan pribadinya, terlebih hal-hal yang sensitif seperti hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga atau kejengkelan terhadap seseorang. Hal itu dapat memicu suatu masalah yang lebih besar. Juga tidak disarankan untuk memamerkan sesuatu yang berlebihan karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

3. Tidak menyulut amarah pengguna lain
Tidak disarankan untuk membuat status atau memposting sesuatu yang dapat menimbulkan amarah orang lain. Perdebatan yang berkepanjangan juga sangat tidak sehat, terlebih di dunia maya yang dimana semua orang dapat melihat percakapan tersebut. Berhentilah sebelum perbantahan dimulai. Mengalah bukan berarti kalah bukan?

Gunakanlah sosial media untuk hal-hal yang positif seperti mencari uang (yang halal tentunya), memperbanyak teman, media komunikasi tugas sekolah, dan lain sebagainya. Demikian tulisan yang saya buat, semoga kita dapat semakin bijak dalam memanfaatkan sosial media.

sumber